Senin, 14 Mei 2012

Kerukunan Masyarakat dan Semboyan "Torang Samua Basudara"


Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk terdiri atas berbagai suku dan bahasa. Kita mengenal semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu, maka sudah sewajarnya kalau kita bangsa Indonesia yang seia sekata, senasib dan sepenanggungan saling menyayangi sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Seperti semboyan “Torang Samua Basudara”.
          Namun tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai masalah kerapkali menjadi pemicu permasalahan di masyarakat kita. Isyu SARA kerapkali menjadi biangkerok terjadinya perkelahian dan perpecahan di tengah masyarakat. Kita tentu sering mendengar perkelahian antar warga atau antar kampung yang terjadi diberbagai daerah di tanah air. Penyerangan dan pembakaran gereja. Termasuk jugakasus penyerangan terhadap golongan agama minoritas tertentu. 
          Dewasa ini masalah sepele bisa menjadi pemicu terjadinya perkelahian dan perpecahan ditengah masyarakat. Ditengah kemajuan teknologi yang kian hari kian canggih, bangsa kita tetap saja tidak dapat menghindari berbagai masalah yang mengancam negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Sebab tidak jarang teknologi kerapkali digunakan tidak pada tempatnya. Sebetulnya manusia membuat teknologi untuk membantu kehidupan manusia pada umumnya, namun sayang ternyata teknologi juga digunakan untuk hal yang negatif.
          Pemerintah kita melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada saat ini telah mulai menerapkan kurikulum berbasis pendidikan Karakter yang diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas berdaya saing serta memiliki karakter dan moral yang baik. Sehingga kelak generasi muda kita memiliki moral yang baik disamping kemampuan intelektualnya masing-masing. Namun tentu tidak dapat mengharapkan pendidikan moral dari sekolah saja.
          Peran orangtua dalam mendidik anak dalam ranah keluarga tentu juga sangat penting. Sebab pendidikan dilingkungan keluarga juga mempengaruhi moral dan mental seorang anak. Kemudian juga lingkungan sosialnya (masyarakat sekitar) juga turut mempengaruhi perkembangan moral anak. Disamping itu pendidikan kerohanian juga sangat diperlukan, sehingga apabila semua factor tersebut saling mendukung maka mental dan moral seorang anak dapat berkembang baik.
          Dengan demikian apabila seorang anak memiliki moral yang baik maka ia tentu akan mencintai lingkungan sekitarnya, mencintai masyarakat dan mencintai negara kita tercinta ini. Sehingga apabila setiap warga negara saling mencintai maka kita semua akan merasa sebagai saudara , seia sekata senasib dan sepenanggungan seperti semboyan “Torang Samua Basudara”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar